A.
PIDATO POLITIK SEBAGAI
FUNDAMEN KEPARTAIAN
Bung Karno saat berpidato |
· Fundamen pertama adalah
politik sebagai aksi bukan ideologis. Hal ini berarti bahwa politik bukan
semata-mata mengejar posisi-posisi penting di publik, melainkan suatu upaya untuk
membangun sebuah peradaban yang demokratis. Politik juga bukan sekedar karya
yang dipertuturkan sebagai komoditas. Politik adalh aksi kolektif untuk
kemaslahatan publik. Poltik sepenuhnya adalah seni untuk mewujudkan replubika
atau urusan bersama yang lebih permanen,perilaku politik yang berpikir tentang
diri dendiri perlu digeser oleh perilaku politik ideologis yang mengedepankan
kolektivitas dan keutamaan publik.
Fundamen kedua adalah
ideologi. Ideologi di sini bukan sekadar deretan retrorika untuk dihafalkan,melainkan
sebuah gagasan yang perlu direalisasikan. Ideologi perlu dilihat sebagai
gagasan yang berorientasi pada tindakan dan bukan semata-mata spekulasi
metafisis. Ideologi tidak memiliki visi akan dianggap gagap dalam melahirkan
militansi. Militansi sendiri dilahirkan oleh kejernihan dan keutaman sebuah
visi ideologis. Ideologi harus mampu menjawab dua pertanyaan penting.
Pertama,untuk apa sebuah perjuangan dilakukan. Kedua,mengapa perjuangan
tersebut bernilai pada dirinya dan bukan demi sesuatu yang lain. Perbuatan
nyata yang didasarkan pada ideologi yang jelas juga perlu ditimpali oleh
pendidikan politik.
·
Fundamen ketiga adalah
musyawarah untuk mufakat. Musyawarah dalah demokrasi asli indonesia sebagai
respon terhadap penolakan terhadap demokrasi liberal yang bersifat
individualistik. Musyawarah untuk mufakat bekerja dengan logika rekolektivitas
demokrasi. Musyawarah untuk mufakat adlah demokrasi berkeadilan sosial.
Demokrasi yang bukan sekadar mengedepankan persamaan kesempatan,melainkan juga
kemampuan. Kultur politik musyawarah untuk mufakat sesungguhnya adalah proyek
sosialisme. Disebut demikian karena budaya permusyawaratan mencegah urusan
pribadi atau kelompok menyelinap ke publik dan menguasainya. Aksi parksis
adalah sebuah jenis tindakan yang paling tinggi. Jenis tindakan sperti ini
ditemukan dalam ruang publik tempat orang berkomunikasi satu sama lain.
Konstitusi
kita sesungguhnya sudah mengunci rapat-rapat prinsip-prinsip pokok yang
mengatur bagaimana politik dijalankan. Terdapat tiga prinsip yang menjadi pesan
utama kontitusi,yakni unitarisme,demmokrasi,dan sosialisme.
Unitarisme
diturunkan dari kalimat pembukaan UUD’45 yang berbunyi,”melindungi segenap
bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah bangsa indonesia”. Unitarisme adalah
prinsip yang menuntut politik dijalankan dengan mengedepankan kepentingan
bangsa dan bukan kepentingan kelompok ayau golongan.
Demokrasi
dituturkan dari kalimat pembukaan UUD’45 yang berbunyi,”kerakyatan yang oleh
hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratn perwakilan”. Politik berdasakan
prinsip tersebut,harus dijalankan dalam bingkai musyawarah dan mufakat.
Sosialisme
diturunkan dari dua kalimat dalam pembukaan UUD’45. Kalimat pertama
berbunyi,”memajukan kesejahteraan umum”. Sedangkan kalimat kedua,”keadilan bagi
seluruh rakyat indonesia”. Dalam hal ini politik sepenuhnya diabdikan pada
kesejahteraan umum dan keadilan sosial. Tujuan politik dalam hal ini adalah
mencari jalan keluar bersama guna menciptakan masyarakat yang sejahtera dan
berkeadilan sosial.
·
Fundamen keempat adalah
manjemen keparataian yang berbasis ideologi. Agar partai mampu mengembangkan
instrumen untuk mengukur kinerja ideologis kader. Partai ideologis perlu
memiliki instrumen organisasi untuk meningkatkan dan memberi sangsi terhadap
kader-kader yang melakukan pelanggaran. Di samping manajemen yang bersifat
kuratif,manajemen preventif juga harus dikembangkan.
·
Fundamen kelima adalah
pendidikan politik. Pendidikan politik sepenuhnya diarahkan untuk memperkuat
paritsipasi rakyat. Rakyat sebagai pemegang kedaluatan,sudah lama terabaikan
hak nya dalam penyampaian di bidang politik. Untuk mengatasi semua itu,partai
mau tudak mau harus menjalankan fungsinya sebagai sekolah politik bagi rakyat.
Karena demokrasi sendiri adalah segala sesuatu yang berasal dari rakyat dan
menghasilkan sesuatu untuk rakyat itu sendiri. Pendidikan politik adalah
mekanisme guna memastikan distribusi sensibilitas juga mengakomodasi mereka
yang selama ini tidak terlihat di ruang publik. Hanya melalui pendidikan
politik yang terncana,sistematis dan berbasis pada ideologi kerakyatan yang
mampu mengubah kondisi tersebut.
B.
MEGAWATI SOEKARNO
PUTRI:MENEMUKAN KEMBALI DEMOKRASI INDONESIA
Pidato
politik memang tidak hanya menginpirasi dan memberikan pemahaman pada konteks
masa itu. Di sana juga diungkapkan kekuatan sekaligus kelemahan orang yang
menyampaikannya. Secara kmpeherensif ia dapat memberikan penjelasan mengapa
pidato ini penting dan bagaimana situasi yang melahirkannya. Dalam materi
historisnya juga menawarkan sekaligus mempertahankan beberapa gagasan kuat
sebagai konsep alternatif yang terus ada dalam upaya pendefinisian. Gagasan
untuk mempertanyakan kembali tentang demokrasi indonesia tentulah bukan
berpijak pada
Ruang
kosong yang bekerja secara matafisis ataupun mekanis. Dalam soal ini,indonesia
belum banyak berubah. Kebutuhgan akan politik yang lebih beretika,beradab dan
santun dalam praktiknya melalui fasilitas/saran demokrasi yang tersedia untuk
mewujudkannya menjadi sebuah keniscayaan. Oleh karean itu pidato politik yang
menawarkan gagasan demokrasi liberatif mendapat ruangnya. Selama ini demokrasi
kerap diterangi sebatas saran atau fasilitas dalam kebebasan. Singkatnya
demokrasi adalah kebebasan individu. Denokrasi deliberatif merupakan sebuah
bentuk demokrasi yang menempatkan negara dan masyarakat sebagai subjek,bukan
sebagai objek. Parisipasi dalam demokrasi deliberatif ditandai adanya argumen
yang jelas,debat yang reflektif,dan hasil atau keputusan ditentukan oleh
argumen,bukan status. Secara singkat,dapat dikatakan bahwa dalam demokrasi
deliberatif terkandung tiga prinsip utama.
1. Prinsip
deliberasi,artinya sebelum mengambil keputusan perlu melakukan
pertimbangan-pertimbangan yang mendalam
2. Prinsip
reasonable,artinya dalam melakukan pertimbangan bersama,pertimbangan tersebut
mampu dipertanggungjawabkan secara rasional.
3. Prinsip
kebebasan dan kesetaraan kedudukan,artinya semua pihak yang terkait memiliki
peluang yang sama dalam menyampaikan pikiran-pikiran terkait.
Dalam
konteks di indonesia,gagasan ini penting untuk diwacanakan secara terus
menerus. Konstitusi negara indonesia menyatakan bahwa setiap orang mempunyai
kedudukan yang sama di depan hukum. Demokrasi deliberatif diperlukan untuk
menyatukan berbagai kepentingan yang timbul dalam masyarakat indonesia yang
heterogen,maka dari itu setiap kebijakan publik hendaknya lahir dari
musyawarah,bukan merupakan hasil dari paksaan. Deliberasi dilakukan untuk
mencapai resolusi atas terjadinya konflik kepentingan.
Mengembalikan
kembali demokrasi indonesia seperti yang tercemin dalam pancasila dan UUD
bukanlah perkara mudah,apalagi di tengan pragmatisme yang demikian kuat di
tengah publik kita.perjuangan tidak akan pernah mencapai terminalnya hanya
dengan reterotika. Pidato politik yang memukau,memang mengundan keingintahuan yang
kuat terhadap implementasi di lapangan kelak. Demokrasi memang menjadi ruang
untuk menampung konflik-konflik berbagai klaim terhadapnya dalam masyarakat.
C.
DISIPLIN IDEOLOGIS di
GARIS MARHAEN
Disiplin
ideologis merupakan fondasi utama suatu partai. Suatu partai seharusnya berdiri
berlandaskan seprangkat kepercayaan,ide,sikap,dan keyakinan yang menyediakan
skema konseptual sebagai panduan aksi dan praktis politik bersama. Ideologi
merupakan simpul identitas kolektif yang mentransformasikan
kepentingan-kepentingan perseorangan ke dalam kepentingan dan perjuangan
bersama. Perubahan srtuktur sosiak menjadi faktor utamanya. Penggelembungan
jumlah masyrakat kelas menengah,mengikuti keberhasilan industrialisasi dan
rezim negara kesejahteraan menimbulkan apa yang disebut dengan berakhirnya
ideologi. Menilik ke dalam,kelemahan mendasar tampak dalm usaha merumuskan dan
mengembangkan ideologi,memobilisasikan dan mengola sumber daya,mempraktikan
kepemimpinan. Keluar,parpol juga gagal menjalankan fungsi utamanya yaitu,
mengagresikan pemikiran rakyat. Dengan performa parpol seprti itu,keprcayaan
rakyat terhadap partai terus merosot. Krisis ekonomi memiliki peran yang besar
terhadap krisis demokrasi. Demokrasi menjadi mimpi apabila di satu sisi
masyarakat dalam negeri tersebut mengalami pemiskinan pendidikan dan penindasan
ekonomi. Akibatnya,intitusi demokrasi seperti konstitusi mudah jatuh ke tangan
manipulasi yang digerakkan oleh segelintir pemilik modal.
Krisis
ekonomi dan demokrasi saat ini pada akarnya merupakan konsekuensi dari apa yang
disebut supercapitalism. Supercapitalism adalah suatu konsep yang menggambarkan
makin menguatnya kompetisi di dunia bisnis dalam memperebutkan konsumen. Hal
ini kini telah merambah di bidang politik. Di saat kapitalisme memperluas
jaringannya,demokrasi yang semestinya menjamin distribusi harta itu tersendat.
Semakin kapitalisme menguat,semakin ketidakadilan merebak. Oleh karena
itu,wajar apabila para pendiri bangsa benar-benar menekankan keberlangsungan
demokrasi ekonomi bersamaan dengan demokrasi politik. Ketimpangan antara
demokrasi politik dan demokrasi ekonomi,yang menjadi kualitas bagi penaklikan
demokrasi oleh kapitalisme,diperparah oleh ketimpangan dalam reasi global. Masalah
yang langsung berhubungan dengan hal ini adalah kemandekan pengakkan hak-hak
ekonomi. Pada level nasional,efek superkapitalisme yang ditengarai dapat
melumpuhkan kehidupan demokrasi di tanah air.
Di
seluruh dunia ,politik identitas yang mengukuhkan perbedaan ini mengalami
gelombang pasang. Di indonesia sendiri,pergeseran dari rezim otoritan menuju
demokrasi membawa kabar baik dalam pemulihan kebebasan ber-ekspresi dan
berasosiasi. Dalam hal ini politik identitas senantiasa merupakan politik penciptaan
perbedaan. Usaha menghadapi tantangan kapitalisme internasional ,invasi modal
atas demokrasi,serta menguatnya pragmatisme dalam politik yang bersahutan
dengan gelombang pasang politik identitas jelas tidak bisa diatasi oleh sekedar
penjlimetan prosedur demokrasi. Dalam gelombang pasan pragmatisme,menumbuhkan
disiplin kepartaian dalam garis partai pelopor tentu bukanlah pekerjaan mudah.
Dalam mengantisipasi kemungkinan menguatnya fundamentalisme,sila pertama
menekankan prinsip ketuhanan yang berkebudayaan dan berkeadaban. Dalam
mengantisipasi dampak-dampak destruktif dari globalisasi dan lokalisasi,dalam
bentuk homogenisasi dan partikularisasi identitas,prinsip sosio-nasionalisme
yang tertuang dalam sila kedua dan ketiga pancasila telah memberikan jawaban,yaitu
prinsip sosio-nasionalisme indonesia adalah kebangsaan yang mengatasi paham
perseorangan dan golongan berdiri atas prinsip semua untuk semua.
Dalam
mengatisipasi tirani ketidakadilan politik dan ekonomi,prinsip sosio-demokrasi
uang tertuang dalam sila keempat dan kelima pancsila telah memberi jawaban.
Menurut prinsip ini,demokrasi politik harus bersejalan dengan demokrasi
ekonomi. Pada ranah politik,demokrasi yang dikembangkan dalah demokrasi
permusyawaratan yang bersifat imparsial. Namun seiring berjalannya
waktu,kekuatan visi ideologis itu perlu diuji dalam praksis.
image source from google
0 komentar:
Post a Comment